bisnisrakyat.id - Beras adalah salah satu jenis bahan pangan yang sangat umum dijadikan sebagai makanan pokok di banyak negara, khususnya di Asia. Beras adalah biji-bijian yang dihasilkan dari tanaman padi (Oryza sativa) setelah melalui proses panen, pengolahan, dan pemrosesan.
Beras merupakan sumber utama karbohidrat dalam banyak diet, dan mengandung nutrisi seperti karbohidrat kompleks, serat, protein serta beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin B, selenium, dan magnesium. Beras juga bisa dimasak dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau diolah menjadi makanan lain seperti nasi goreng atau sushi, tergantung pada budaya dan tradisi makanan setempat.
Baca juga: 10 Ide Bisnis Olahan Ayam 2023, Usaha yang Menjanjikan Laris
Budidaya beras cocok untuk daerah dengan iklim hangat, biaya tenaga kerja rendah dan curah hujan tinggi karena budidaya tanaman pangan pokok ini memerlukan banyak tenaga kerja dan air. Wilayah yang memenuhi kriteria ini sebagian besar berlokasi di Asia. Karakteristik para petani Asia adalah mayoritas berasal dari daerah miskin dan hidup dikondisi kurang berkembang.
Meski merupakan negara penghasil besar terbesar ketiga di dunia, Indonesia hampir setiap tahun masih harus mengimpor beras (walaupun biasanya hanya untuk menjaga persediaan beras). Keadaan ini disebabkan oleh petani yang tidak optimal dalam menggunakan teknik-teknik pertanian ditambah dengan konsumsi per kapita beras yang besar (oleh populasi yang besar). Hanya Myanmar, Vietnam, dan Bangladesh yang memiliki konsumsi beras per kapita yang lebih tinggi dibanding Indonesia.
Produksi beras di Indonesia didominasi oleh para petani kecil, bukan perusahaan besar swasta atau negara. Para petani kecil menyumbang sekitar 90% dari total produksi beras di Indonesia. Setiap petani itu memiliki lahan kurang dari 0,8 hektar.
Baca juga: Peluang Usaha Mengembangkan Desa Wisata
Mengingat masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras dalam jumlah besar, dan mengingat resiko dari menjadi importir beras ketika harga bahan pangan naik. Indonesia menempatkan prioritas tinggi untuk mencapai swasembada beras. Bahkan, Indonesia memiliki niat untuk menjadi eksportir beras.
Pemerintah Indonesia menggunakan dua cara untuk mencapai swasembada beras. Di satu sisi, pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produksi dengan mendorong inovasi teknologi dan pemberian pupuk bersubsidi, dan di sisi lain, berupaya mengurangi konsumsi beras masyarakat melalui kampanye seperti "satu hari tanpa beras" (setiap minggunya).
Seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus bertambah dan hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan konsumsi pangan akan semakin besar di masa depan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan beberapa perusahaan besar Indonesia baru-baru ini meluncurkan program kemitraan dengan produsen beras kecil dengan tujuan meningkatkan produksi beras melalui program-program pendanaan untuk penggunaan teknologi-teknologi baru dan inovatif.
Baca juga:Apakah Kamu Tahu? Apa Yang Terjadi Apabila Negara Impor Kedelai Berkelanjutan
Selain menjadi kebutuhan utama (makanan) bagi penduduk Indonesia, sawah yang sangat indah di Bali dan Jawa Tengah menarik banyak wisatawan.