bisnisrakyat.id - Meski secara skala mereka kecil, UMKM ternyata adalah sektor penyumbang terbesar Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dilansir dari ekon.go.id, dengan jumlah mencapai 64,2 juta, UMKM menyumbang kontribusi mencapai 61% dari total PDB Indonesia. Lebih lanjut, UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja serta menghimpun 60,4% dari total investasi. Angka yang sangat fantastis, bukan?
Tak dapat dipungkiri, UMKM adalah pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Potensi yang besar itu disadari betul oleh pemerintah. Berbagai program bantuan telah dicanangkan dan dijalankan demi semakin mandirinya UMKM.
Baca juga: Beras di Indonesia: Produksi dan Konsumsi
Namun sayangnya, 98,68% dari 64 juta lebih UMKM adalah pelaku usaha mikro (UMi). Mereka masih kesulitan untuk bersaing karena menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah pemasaran di era digital.
Berikut cara-cara yang bisa kamu tempuh untuk membuat brand UMKMmu jadi lebih dikenal publik:
1. Kenali Target Pasar, Pertama, identifikasi siapa target pasar yang akan kamu tuju. Apakah produk atau layanan kamu lebih cocok untuk segmen tertentu? Pahami juga kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan potensial yang kamu miliki.
2. Buat Identitas Visual yang Kuat, misalnya logo, warna, dan desain visual lainnya harus menciptakan identitas yang kuat dan mudah diingat. Pastikan elemen-elemen ini mencerminkan nilai dan pesan yang ingin kamu sampaikan.
3. Kualitas Produk dan Layanan yang Unggul, Salah satu elemen branding yang paling penting adalah kualitas produk atau layanan kamu. Pastikan produk atau layanan kamu berkualitas tinggi dan memenuhi harapan pelanggan.
4. Cerita Brand yang Menarik, Buatlah cerita yang menginspirasi di sekitar brand kamu. Cerita ini bisa berupa perjalanan kamu dalam memulai bisnis, nilai-nilai yang kamu pegang, atau cara kamu berkontribusi pada masyarakat. Cerita ini akan membantu pelanggan merasa lebih terhubung dengan brand yang kamu produksi.
Baca juga: Mengenal 8 Jenis Beras di Indonesia
5. Praktik Bisnis Berkelanjutan, Jika memungkinkan, terlibatlah dalam praktik bisnis berkelanjutan. Ini dapat mencakup penggunaan bahan ramah lingkungan, dukungan pada komunitas lokal, atau kebijakan tenaga kerja yang adil. Ini dapat menjadi bagian dari citra positifmu.
6. Komersialisasi Online, Manfaatkan media sosial dan situs web untuk membangun kehadiran online. Posting secara konsisten, berinteraksi dengan pelanggan, dan memanfaatkan iklan online adalah langkah penting dalam memperkuat brandingmu.
7. Dukungan Pelanggan yang Baik, Layani pelanggan dengan baik dan tanggap terhadap pertanyaan atau masalah mereka. Hubungan yang positif dengan pelanggan dapat membantu membangun citra positif.
8. Promosi dan Partnerships, Pertimbangkan kerja sama dengan pihak lain atau berpartisipasi dalam promosi bersama yang dapat meningkatkan visibilitas. Misalnya, bermitra dengan bisnis lokal lainnya atau mengikuti acara komunitas.
9. Pemantauan dan Evaluasi, Terus pantau efektivitas strategi branding. Gunakan data dan umpan balik pelanggan untuk menilai apakah strategi berhasil atau perlu disesuaikan.
10. Fleksibilitas dan Adaptasi, Bisnis selalu berubah, jadi jangan ragu untuk menyesuaikan strategi branding Anda sesuai dengan perubahan dalam pasar atau lingkungan bisnis.
Baca juga: Rasa dan Aromanya Berbeda, Kenali 8 Fakta Menarik Beras Lokal Indonesia
Ingatlah bahwa strategi branding adalah investasi jangka panjang, dan hasilnya mungkin tidak langsung terlihat. Konsistensi dan kesabaran dalam menerapkan strategi ini sangat penting.