bisnisrakyat.id - Laporan arus kas dalam akuntansi merupakan dokumen pencatatan keuangan yang berisi tentang pemasukan dan pengeluaran suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas juga biasa disebut sebagai Cash Flow Statement, menjadi indikator dalam memegang peran penting di perusahaan sebagai evaluasi struktur keuangan.
Dengan dibuatnya laporan arus kas dapat menjadi indikator seberapa baik kemampuan perusahaan dalam mengelola posisi kas. Dengan memperlihatkan kinerja perusahaan untuk menghasilkan uang kas dalam membayar utang-utang dan membiayai aktivitas operasional. Adanya laporan arus kas juga dapat melengkapi laporan posisi keuangan atau neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan.
Baca juga: Ketahui Tentang Liabilitas di Dalam Neraca
Ada tiga komponen utama dalam laporan arus kas diantaranya arus kas dari aktivitas operasional, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasional
Aktivitas operasional merupakan aktivitas yang mencakup semua transaksi terkait dengan operasi harian perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa, pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan penerimaan dari pelanggan.
Arus kas dari aktivitas operasional merupakan yang paling penting karena mencerminkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang melalui operasinya. Jika arus kas dari aktivitas operasional positif, artinya menunjukkan bahwa perusahaan mampu membiayai operasi dengan baik dan masih memiliki uang tunai untuk berinvestasi atau membayar hutang.
Sedangkan jika arus kas mengalami negatif, kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi melingkupi semua transaksi terkait dengan aset produktif jangka panjang. Seperti pembelian atau penjualan properti, peralatan, investasi dalam saham atau obligasi, serta penerimaan dari penjualan aset tersebut.
Baca juga: Inilah Bidang-Bidang di Akuntansi
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan sejauh mana perusahaan menginvestasikan uangnya ke dalam aset yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Ini menjadi penentu dalam perkembangan perusahaan. Namun perlu diketahui investasi yang salah dapat menimbulkan resiko dan mengurangi arus kas perusahaan.
3. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan melingkupi transaksi terkait dengan modal perusahaan, contohnya penerbitan atau pembayaran hutang, penerbitan atau pembelian saham, dan pembayaran dividen kepada pemegang saham.
Arus kas ini menggambarkan perusahaan dalam cara membiayai operasinya dan mengembalikan uang kepada pemegang saham atau kreditur. Mengelola aktivitas pendanaan yang baik akan membantu perusahaan untuk menghindari masalah keuangan seperti kelebihan hutang atau pencairan kepemilikan.
Dengan memahami tiga arus kas ini, perusahaan dapat membuat keputusan yan lebih cermat dalam perencanaan keuangan mereka. Perusahaan bisa memastikan bahwa mereka selalu memiliki uang kas yang cukup untuk menjalani operasi, investasi di masa depan, dan pengembalian kepada pemegang saham.
Baca juga: Pengertian dan Metode Kas Kecil (Petty Cash)