bisnisrakyat.id - Metode pengalengan ikan merupakan salah satu cara paling umum dan efektif untuk mengawetkan ikan. Proses ini memungkinkan ikan untuk memiliki umur simpan yang panjang dan mempertahankan nilai nutrisi yang baik. Produk ikan kalengan yang dihasilkan dapat disimpan dan diangkut dengan mudah, sehingga menjadi pilihan yang populer untuk makanan siap saji atau cadangan pangan dalam situasi darurat.
Meskipun metode pengalengan ikan memiliki beberapa kelebihan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
Baca juga: Mengungkap Alasan Sirip Hiu Sangat Diminati Konsumen
1. Kandungan sodium yang tinggi Salah satu kekurangan utama pengalengan ikan adalah penambahan garam sebagai bahan pengawet. Hal ini dapat menyebabkan kandungan sodium yang tinggi dalam produk ikan kalengan. Konsumsi sodium yang berlebihan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masalah ginjal. Penting untuk membaca label dengan teliti dan memperhatikan asupan sodium jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan batasan sodium.
2. Zat aditif makanan Beberapa produk ikan kalengan mungkin mengandung zat aditif makanan, seperti pengawet, pewarna, atau penguat rasa. Meskipun zat aditif ini dianggap aman dalam jumlah yang ditetapkan oleh otoritas regulasi makanan, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap zat aditif tertentu atau menghindari zat aditif secara umum.
3. Perubahan tekstur dan rasa Proses pengalengan ikan melibatkan pemanasan yang tinggi untuk membunuh mikroorganisme dan mempertahankan keawetan. Namun, pemanasan ini juga dapat menyebabkan perubahan pada tekstur dan rasa ikan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa ikan kalengan memiliki tekstur yang lebih lembut atau rasa yang berbeda dibandingkan dengan ikan segar. Hal ini tergantung pada preferensi individu dan jenis ikan yang digunakan dalam pengalengan.
Baca juga: 5 Kelebihan Metode Pengalengan Untuk Pengawetan Ikan
4. Potensi kontaminasi logam Beberapa jenis ikan, seperti tuna dan salmon, mungkin mengandung kadar logam berat tertentu, seperti merkuri. Ketika ikan ini dikalengkan, logam berat tersebut tetap ada dalam produk. Meskipun kadar logam biasanya dalam jumlah yang aman untuk dikonsumsi, orang-orang yang rentan terhadap akumulasi logam berat perlu memperhatikan asupan ikan kalengan tertentu.
5. Penurunan nutrisi tertentu Meskipun metode pengalengan dapat mempertahankan sebagian besar nutrisi ikan, beberapa nutrisi mungkin mengalami sedikit penurunan selama proses pemanasan dan penyimpanan jangka panjang. Namun, perubahan nutrisi ini cenderung tidak signifikan dan ikan kalengan masih menyediakan sejumlah besar nutrisi yang penting.
Perlu diingat bahwa kekurangan ini bukan berarti metode pengalengan ikan sepenuhnya tidak sehat atau tidak bernilai. Namun, menjadi penting bagi konsumen untuk membaca label produk, memperhatikan asupan garam, dan memilih ikan kalengan yang berkualitas tinggi dan memiliki tambahan bahan yang minimal jika memungkinkan.
Baca juga: Resep Membuat Ceviche yang Bisa Kalian Coba