bisnisrakyat.id - Neraca lajur merupakan kertas kerja yang digunakan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo perkiraan untuk penyusunan laporan keuangan. Di perusahaan kecil relatif tidak banyak memerlukan banyak perkiraan dan ayat jurnal pernyesuaian.
Namun pemakaian neraca lajur dapat mengurangi kesalahan yang terlupakan pada ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan.
Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dimana saldo perkiraan atau rekening buku besar disesuaikan, seimbang, dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-rekening dalam laporan keuangan.
Perlu diingat bahwa neraca lajur bukanlah laporan keuangan, sehingga tidak perlu diberikan kepada pihak ketiga atau pemakai. Dalam penyusunan neraca lajur merupakan lanjutan dari pembuatan kertas kerja dalam mementukan neraca saldo setelah penyesuaian.
Data neraca ini setelah disesuaikan kemudian dipisahkan menjadi data yang akan dicantumkan dalam neraca dan data yang dicantumkan ke dalam laporan laba rugi.
Baca juga: 3 Arus Kas di Akuntansi Yang Harus Kamu Ketahui
Pembuatan neraca lajur akan diakhiri dengan menentukan saldo laba atau rugi sebagai penyeimbang neraca lajur. Judul atas neraca lajur harus dituliskan nama perusahaan bersangkutan dan periode neraca lajur tersebut. Neraca lajur terdiri dari lima pasang kolom yang masing-masing kolom terdiri atas kolom debit kredit.
Kelima pasang kolom tersebut diantaranya:
Langkah-langkah dalam penyusunan neraca lajur.
1. Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formular atau kerta kerja neraca lajur
Nama perkiraan dan saldo rekening pada tanggal 31 Desember disalin ke dalam kolom neraca saldo. Jumlah-jumlah tersebut dapat disalin langsung dari buku besar, karena jika disusun dahulu daftar-daftar saldo dalam bentuk neraca saldo secara khusus maka akan terjadi pengerjaan secara berulang.
Setelah jumlah saldo ditulis dalam neraca lajur, kedua kolom dijumlahkan dan jumlah tersebut ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut.
2. Memasukkan ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
Dalam dunia bisnis, pembuatan neraca lajur dapat dilakukan lebih dahulu dan menuliskan penyesuaian yang diperlukan dalam kolom penyesuaian di dalam neraca lajur. Pembuatan ayat-ayat jurnal penyesuaian yang formal dalam buku jurnal, justru dibuat dengan mengutip penyesuaian yang telah dibuat dalam neraca lajur. Praktik semacam ini dipandang lebih menjamin kebenaran pembuatan jurnal penyesuaian.
Baca juga: Inilah Hal-Hal yang Dilarang Dalam Akuntansi, Simak Yuk!
3. Mengisi Kolom-Kolom Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Saldo perkiraan atau rekening yang tercantum dalam kolom-kolom neraca saldo, digabung dengan angka-angka yang tercantum dalam kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Jika pada kolom penyesuaian tidak ada angka yang perlu disesuaikan, maka angka dalam kolom neraca saldo bisa langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
4. Memindahkan Saldo Kolom Neraca Saldo Setelah Disesuaikan ke Dalam Kolom Laba Rugi dan Kolom Neraca
Memindahkan saldo rekening aktiva, hutang, modal dan prive ke dalam rekening neraca serta memindahkan saldo rekening pendapatan dan biaya usaha ke dalam kolom laba rugi. Proses ini dilakukan dari rekening yang dicantumkan paling atas di neraca lajur sampai ke bawah.
Umumnya rekening paling atas yaitu kas, saldo kas dipindah ke dalam sisi debit dari kolom neraca, kemudian rekening berikutnya dipindah sesuai dengan sisi yang tepat dan jenis rekeningnya.
Lalu menjumlahkan kolom laba rugi dan kolom neraca serta memasukkan nominal “laba bersih atau “rugi bersih” hal itu ditentukan dengan menghitung selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit pada kolom laba rugi.
Baca juga: Mengenal Zahir Accounting Software